Kamis, 19 April 2018

Benarkah Separuh Penduduk Arab Saudi Bakal Terkena Diabetes ?



Separuh penduduk Kerajaan Arab Saudi bakal mengidap penyakit diabetes atau kencing manis pada 2030 jika tidak dilakukan pencegahan memadai. Keterangan tersebut disampaikan berdasarkan data statistik International Diabetes Federation.

Sekretaris Jenderal Diabetes and Endocrine Glands Association Kamel Salama mengatakan,  Saudi menempati posisi pertama dalam prevalensi diabetes di kawasan Timur Tengah. Penduduk negeri ini sekitar 24 persen mengidap penyakit diabetes.

Menurut data statistik, secara global negeri ini menempati posisi ketujuh dalam prevalensi diabetes. "Dari 100 anak di Saudi, 31 di antaranya terkena diabestes tipe I. Mereka berusia 10-14 tahun," kata Salama, Jumat, 3 April 2015.

Data statistik International Diabetes Federation mengungkapkan bahwa untuk urusan kegemukan, secara global Saudi menempati peringkat kelima dan posisi ketiga di antara negara-negara Teluk.


"36 persen penduduk Saudi mengalami kegemukan, terdiri dari 44 persen perempuan dan 26 persen kaum pria," kata Salama.

International Diabetes Federation juga menjelaskan bahwa 18 persen atau sekitar tiga juta anak di Saudi mengalami masalah kegemukan, yang 50 persen di antaranya terkena diabetes. Hasil survei lembaga ini pada 2012 menunjukkan 7,5 juta warga Saudi mengalami kegemukan karena aktivitas fisiknya kurang. Mereka terdiri dari 33 persen kaum pria dan 50 persen lainnya wanita.

Salama menjelaskan, biaya pengobatan pasien mencapai US$ 1.333 atau sekitar Rp 17 juta per orang per tahun. Pada 2014 lalu, jelas Salama, Saudi menyediakan anggaran kesehatan sebanyak Rp 3.000 triliun-- 1,5 kali lipat dari APBN Indonesia yang mencapai Rp 2.000 triliun.

"Dari anggaran kesehatan sebesar Rp 376 triliun, 10 persen digunakan untuk pengobatan diabetes," kata Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Salama mengatakan, proyek nasional melawan diabetes dan kegemukan yang akan dipresentasikan kepada Tawfik bin Ahmed Khoja, General Manager di Kementerian Kesehatan Dewan GCC, yang seharusnya diadopsi dan didukung oleh lembaga pemerintah untuk mengurangi prevalansi diabetes.