Kamis, 26 April 2018

Benarkah Sekarang Operasi Wasir Minim Rasa Sakit?


Penyakit Hemoroid atau Wasir Merupakan salah satu penyakit yang paling sering di derita oleh orang Asia, sebab masyarakat di kawasan ini suka dengan makanan yang pedas-pedas. Hal ini di ungkapkan oleh dokter spesialis bedah umum Dokter Franky Mainza Zulkarnain, SpB.

Tapi, karena meras malu dan sakit apabila dioperasi membuat masyarakat di Asia khusunya Indonesia enggan untuk datang ke langsung ke Dokter.

Padahal, bila wasir tidak ditangani bisa menyebabkan pendarahan terus-menerus yang berujung anemia.Itu menurut Franky dalam acara diskusi media bertajuk “Penanganan Hemoroid karena Berbagai Akibat” yang diadakan di Jakarta, Kamis (15/3/2018)

Selain itu bila suplai darah ke hemoroid internal terputus karena terjepit, akan timbul rasa nyeri skemik yang hebat dan dapat terjadi kematian jaringan atau gangren.

Untungnya, Saat ini penanganan wasir bisa menggunakan bedah laser yang minim rasa sakit. Franky menjelaskan bahwa penanganan wasir sebenarnya ada bermacam-macam, mulai dari yang konvensional di mana wasir dipotong dan dijahit, stapler di mana wasir dipotong dan dijepret, hal-rar di mana pembuluh darah pada wasir diikat atau diligasi, dan laser hemorrhoidoplasty yang mengempiskan wasir menggunakan laser diode. 

Pada prosedur terakhir ini, pasien akan ditangani dalam keadaan dibius total. Dokter kemudian akan melakukan bius lokal di sekitar anus sebelum memasukkan laser fiber ke dalam hemoroid atau wasir untuk mengempiskannya hingga 40-60 persen. Secara total, prosedur ini bisa selesai dalam waktu setengah jam.

Setelah itu, pasien akan mengalami pendarahan dan anusnya mengeluarkan cairan selama dua sampai tiga minggu. Akan tetapi, pasien tidak perlu khawatir karena ini adalah sesuatu yang normal dan merupakan bagian dari proses penyembuhan. 

Dalam waktu empat sampai delapan minggu, pengecilan sempurna pada wasir akan terjadi secara spontan. 

Bila dibanding dengan prosedur lain, Franky berkata bahwa bedah laser tidak menyentuh daerah anoderm dan merekonstruksi anatomi secara natural. Selain itu, rasa sakitnya minimal sehingga pasien hanya perlu dirawat selama sehari dan bisa beraktivitas seperti sediakala. Baca juga artikel sebelumnya Suka Makanan Pedas? Awas Bisa Memicu Wasir

“Dari satu sampai sepuluh, (sakitnya) kebanyakan di bawah tiga,” kata Franky. 

Lebih lanjut dia mengatakan, kalau dibanding potong (prosedur konvensional), lebih tidak sakit. Ya tetap sakit, tetapi bisa dibantu obat. Satu hari juga selesai, menginap biasanya cuma untuk observasi.

Buat anda yang menderita sakit wasir tapi enggan melakukan operasi sinar laser, kami CV De Nature Indonesia punya solusi alternatif sembuhkan wasir tanpa operasi. Yaitu dengan konsumsi obat Wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop. Produk ini sudah terdaftar di BPOM dan MUI, jadi aman untuk anda konsumsi. Sumber http://www.cvdenature.info

Suka Makanan Pedas? Awas Bisa Memicu Wasir



Buat Anda yang suka makanan pedah, mulai saat ini hati-hati jangan terlalu sering konsumi makanan tersebut. Sebab, dalam jangka panjang dapat memicu timbulnya Wasir atau Hemoroid atau Ambeien. Wasir adalah kondisi anyaman pembuluh darah yang menjadi bantalan anus membengkak. Anyaman pembuluh darah ini pada awalnya berfungsi sebagai katup agar kotoran tidak mudah keluar serta pelindung bagian dalam anus supaya tidak mudah lecet ketika buang air.

Menurut dr.Panondang Panggabean, spesialis bedah dari klinik Rumah Wasir, makanan pedas akan mengiritasi pembuluh darah di sekitar anus sehingga terjadi bengkak.

"Makanan pedas bisa membuat mukosa bagian dalam mengalami peradangan lalu terjadi bengkak. Lama kelamaan akan muncul benjolan," katanya dalam acara media visit ke klinik Rumah Wasir di Jatiasih, Bekasi, Selasa (7/4/15).

Panondang mengungkapkan, ada banyak faktor risiko yang bisa memicu terjadinya wasir. Dalam hal faktor makanan, selain makanan pedas, jarang mengonsumsi makanan berserat juga akan menyebabkan feses menjadi keras sehingga bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah.

Konsumsi alkohol juga bisa memicu wasir. Faktor risiko lain yang perlu diwaspadai adalah genetika. "Ada orang-orang yang memiliki kelenturan pembuluh darah dan ada yang tidak. Ini dipengaruhi faktor genetik, jadi walau pola makannya tidak sehat atau kurang serat ia tetap tidak kena wasir," ujarnya.

Selain itu, terlalu banyak duduk juga bisa menyebabkan pembesaran pembuluh darah vena di daerah dubur. "Kalau terlalu banyak duduk, darah akan terkumpul di bokong dan lama-lama pembuluh darah melebar. Pada awalnya mungkin hanya sensasi panas saja yang dirasakan," katanya. Baca juga artikel tentang 6 Cara Agar Wasir Tidak Kambuh Lagi

Selasa, 24 April 2018

6 Cara Agar Wasir Tidak Kambuh Lagi


Di kutip dari website resmi cvdenature.info, Ambeien atau wasir atau dalam bahasa medisnya Hemoroid terbagi dalam dua macam, internal dan eksternal. Wasir internal terletak di dalam anus atau rektum bawah. Sedangkan Wasir eksternal berada di luar pembukaan anus. Kedua jenis wasir tersebut dapat dialami pada waktu bersamaan.

Seorang yang menderita wasir maka akan menimbulkan rasa tidak nyaman, saat duduk terasa sakit, gatal-gatal di sekitar anus dan nyeri saat BAB. Jika hal ini sudah terjadi segera atasi dengan Obat wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop.

Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan sekita 50 persen orang dewasa pernah mengalami Wasir. setidaknya sekali dalam hidupnya. Berita baiknya, ada cara yang tidak susah untuk menghentikan hemoroid supaya tidak kambuh lagi. Begini caranya:

1. Olahraga teratur 

Nampaknya olahraga adalah obat ajaib untuk mencegah berbagai penyakit. Tidak hanya akan membantu Anda menghindari masalah seperti penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer, tetapi juga menjaga otot Anda kuat dan lentur, bahkan dapat meningkatkan performa seksual dan mencegah hemaroid kambuh.

Harvard Health menganjurkan agar Anda melakukan 20 sampai 30 menit sehari latihan aerobik intensitas moderat, seperti jalan cepat, untuk merangsang perut dan membuat jadwal BAB menjadi teratur.

2. Bersihkan area pribadi 

Meskipun alasannya masih belum jelas, beberapa studi menunjukkan korelasi antara kebersihan anus dengan kambuhnya  wasir. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 138 relawan, para ilmuwan menemukan, hubungan erat antara aktivitas membersihkan anus dan area genital setelah buang air dengan kekambuhan hemaroid.

Para ahli menyarankan agar Anda membersihkan area genital, termasuk anus, sebelum tidur untuk memperkecil risiko kekambuhan.

3. Perbanyak serat 

Serat merupakan bagian penting dari pola makan dan pencernaan yang sehat. Serat membantu Anda mencegah wasir dengan cara yang sama seperti olahraga-yaitu mencegah sembelit. Konsumsilah sekitar 25 sampai 30 gram serat setiap hari, yang dapat Anda temukan dalam makanan tinggi serat seperti kacang, brokoli, wortel,  biji-bijian, dan buah-buahan segar.

4. Perbanyak air putih 

Beberapa studi menunjukka bahwa air memiliki peran penting dalam menyehatkan pencernaan. Cukup air dapat membuat saluran pembuangan di tubuh Anda menjadi lunak dan itu artinya mencegah konstipasi.

5. Hindari mengangkat beban terlalu berat 

Penelitian menunjukkan kelebihan beban pada tubuh bagian bawah, dapat menekan pembuluh darah di sekitar anus dan menyebabkan hemaroid. Jadi, ketika berolahraga angkat beban, ingat untuk bernapas secara teratur untuk meringankan beban dan tekanan pada kuartal belakang tubuh Anda.

6. Jangan menahan BAB

Ketika di luar rumah, kita sering harus menahan keinginan untuk BAB karena alasan tidak ada toilet. Hal ini sebenarnya dapat meningkatkan risiko kekambuhan hemoroid. Menahan  kotoran  terlalu lama dapat membuatnya mengeras dan kering di dalam usus dan akhirnya susah untuk dikeluarkan, menurut Cleveland Clinic.  Jadi, upayakan untuk BAB  sebelum bepergian atau berusalah lebih keras mencari toilet umum saat muncul keinginan BAB ketika Anda jauh dari rumah. Baca juga artikel Kebiasaan Buang Hajat Ini Meningkatkan Risiko Wasir

Jadi agar tidak terjadi Wasir pada tubuh anda, maka perhatikanlah 6 hal diatas. Namun jika sudah terkena Wasir segera lakukan pengobatan dengan konsumsi produk herbal dari CV De Nature Indonesia.

Senin, 23 April 2018

Kebiasaan Buang Hajat Ini Meningkatkan Risiko Wasir


Di kutip dari website cvdenature.info Toilet duduk saat ini sangat mudah kita jumpai di tempat-tempat umum, kehadirannya memang bisa membuat orang yang mau buang hajat betah berlama-lama di dalamnya. Walau Anda merasa nyaman duduk lama di toilet, tapi kebiasaan ini bisa memicu gangguan wasir. Jika anda terlanju menderita wasir segera konsumsi obat wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop.

Saat ini orang cenderung berlama-lama saat buang hajat. Ketika BAB orang juga membaca, mendengarkan musik, bahkan melamun. Kebiasaan itu, dapat memicu wasir atau orang awam menyebutnya ambeien.

Wasir terjadi ketika pembuluh darah di dalam dan sekitar anus atau rektum bawah membengkak. Saat duduk di toilet, anus akan menjadi rileks, sehingga pembuluh darah di sekitarnya dipenuhi darah dan lama kelamaan menyebabkan tekanan.

Asrul spesialis bedah dalam acara konferensi pers acara operasi massal wasir di Klinik Rumah Wasir Jati Asih Bekasi mengatakan, buang air besar dengan toilet jongkok sebenarnya lebih bersahabat untuk kesehatan,

karena bisa sekaligus menguatkan otot-otot rektum. Kebiasaan buruk lain yang tidak disadari bisa menimbulkan wasir adalah mengejan terlalu keras.

Ketika mengejan akan terjadi penyempitan pembuluh darah, kemudian pecah dan menyebabkan peradangan hingga timbulnya benjolan di anus," paparnya.

Untuk mencegah feses yang keras sehingga kita tak perlu mengejan, konsumsi serat dengan cukup. Asupan serat yang direkomendasikan adalah 30 gram setiap hari.

Selain itu, tunggulah sampai perut terasa mulas atau ada dorongan untuk buang hajat sebelum Anda duduk di toilet. Jika dalam 10 menit tak terjadi apa-apa, sebaiknya sudahi usaha untuk BAB dan kembali lagi kemudian.

Gangguan wasir pada umumnya tidak bergejala. Seseorang baru menyadari adanya wasir saat menemukan ada darah ketika BAB, atau anus terasa panas ketika duduk terlalu lama.

Asrul menjelaskan, pada stadium 1 dan 2, biasanya pengobatan wasir bisa dengan obat-obatan atau mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, antara lain minum cukup air, olahraga rutin, dan mengonsumsi serat.

"Operasi wasir hanya untuk stadium 3 dan 4. Saat ini pun sudah ada pilihan tindakan yang cepat, murah, dan tidak perlu jahitan, yaitu dengan teknologi BEIM," katanya. 

Teknik BEIM diperkenalkan oleh klinik Rumah Wasir sebagai keunggulan barunya. Teknik ini dikenal juga dengan istilah laser safute. Salah satu kelebihannya adalah durasi operasi cukup singkat, hanya 15 menit dan pasien tidak memerlukan rawat inap.

Obat Wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop

Obat Wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop – Selamat datang di salah satu website resmi agen CV De Nature Indonesia, yang selama 10 tahun lebih perusahan kami terus bekerja keras menghasilkan produk kesehatan herbal tebaik yang bermanfaat untuk membantu mengobati berbagai penyakit yang diderita masyarakat Indonesia.



Salah satu Produk Best Seller kami yaitu kapsul Ambejoss dan kapsul Zaitop. Kedua kapsul ini dijual dalam satu paket obat wasir De Nature, yang berkhasiat membantu sembuhkan penyakit wasir atau ambeien.

Telah banyak penderita wasir yang terbantu dengan kehadiran produk obat herbal wasir De Nature ini. Proses penyembuan cepat, dan aman untuk dikonsumsi sebab kami menggunakan bahan-bahan alami yang terdapat di tanah Nusantara ini. Ambejoss dan Zaitop sudah terdaftar di BPOM dan MUI sehingga aman untuk dikonsumsi.

Apa itu Penyakit Wasir?


Dalam dunia kedokteran definisi wasir adalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar (varises) yang tejadi di dalam atau sekitar bokong, baik di dalam rektum atau di dalam anus.

Penyakit ini tergolong umum pada orang yang berusia 45 sampai 75 tahun. Karena dianggap sebagai penyakit biasa, maka banyak penderitanya enggan serta malu untuk periksa kedokter.

Mereka baru mau memeriksakan penyakitnya ketika sudah terjadi pendarahan akibat pecahnya varises atau terjadi komplikasi lain. Jika sudah pada tahan ini dokter akan menyarankan untuk segera melakukan operasi karena ini dianggap sebagai cara mengobati wasir yang paling tepat.

Untuk anda yang tidak ingin atau takut melakukan operasi wasir, kami punya solusinya yaitu dengan konsumsi obat wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop.

Apa Penyebab Wasir?


Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan timbulnya wasir seperi:


  • Faktor usia (40 Tahun ke atas)
  • Faktor keturunan atau Genetik
  • Obesitas atau peningkatan berat badan berlebih
  • Sering Mengejan terlalu keras dan berlama-lama di toilet
  • Diare atau sembelit kronis
  • Kurang asupan Makanan yang mengandung serat
  • Terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung lemak dan makanan pedas.
  • Pekerjaan yang mengharuskan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang cukup lama.



Bagaimana Gejala Wasir itu?


Ada beberapa hal yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang menunjukan gejala wasir.


  • Munculnya rasa gatal atau nyeri ringan di sekitar anus
  • Bengkak pada area anus
  • Sulit buang air besar
  • BAB disertai darah
  • Merasa nyeri dan tidak nyaman saat beraktivitas.
  • Adanya benjolan pada bibir anus


Cara Mengobati Wasir


Jika anda memeriksakan penyakit wasir kepada dokter, maka akan disarankan untuk segera melakukan operasi. Tapi buat anda yang enggan melakukan operasi wasir, ada cara mengobati wasir tanpa operasi yaitu dengan konsumsi obat wasir herbal dari CV De Nature Indonesia.



Obat wasir De Nature Terdiri dari Kapsul Ambejoss dan Kapsul Zaitop


Ambejoss



  • Efektif mengobati wasir
  • Mengurangi pendarahan
  • Terbuat dari 100% herbal
  • Terbuat dari Ekstrak Daun ungu, mahkota dewa, Kunyit putih
  • BPOM. TR 163 395 051


Zaitop



  • Terbuat dari ekstrak buah zaitun
  • Efektif mengobati wasir
  • BPOM TR.263 394 891


Harga Paket Obat Wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop


Harga Lama
Rp 325.000

Harga Sekarang
Rp 295.000

Cara Pesan Obat Wasir De Nature Ambejoss dan Zaitop


Kirim SMS atau WA ke 082119225340
Dengan Format :

Nama# Alamat Lengkap# No. HP# Kode Pesanan (PAZ)

Contoh : Harun# Jl. Pasar Kawali No.01, RT 001/002, Kawali, Ciamis, Jawa Barat# 082112xxxxxx# PAZ

Cara Pembayaran


pembayaran via transfer Bank BRI, BCA, Mandiri

Jumat, 20 April 2018

Mengenal Diabetes, Pembunuh Setelah Stroke dan Jantung

diabetes penyakit pembunuh

Diabetes bagaikan pembunuh berantai yang bergerak dalam gelap. "Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh. Posisinya hanya kalah oleh stroke dan jantung.

Tren kenaikan angka kematian diabetes mengerikan. Pada 1990-an, penyakit ini tidak masuk dalam sepuluh besar. Namun melonjak ke posisi enam pada 2000-an.

Diabetes, sering disebut kencing manis, adalah kondisi ketika kadar gula alias glukosa dalam darah kelewat tinggi. Normalnya, makanan yang kita makan diolah tubuh menjadi glukosa dan digunakan sebagai energi. Tubuh memproduksi insulin, hormon yang dikeluarkan pankreas, untuk memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Namun, karena suatu sebab, produksi insulin ini tak cukup atau insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah yang menyebabkan diabetes. Ini artikel untuk yang sedang cari obat kencing manis atau diabetes

Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan penyakit ini antara lain usia di mana risiko diabetes meningkat seiring dengan meningkatnya umur, overweight atau kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, merokok, hipertensi, serta makanan tinggi gula dan rendah serat.


Data Riset Kesehatan Dasar menyatakan prevalensinya 6,9 persen atau sekitar 9 juta orang Indonesia. Angka itu menempatkan Indonesia menempati di peringkat ke-7 dunia, di bawah Cina, India, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan Meksiko.

Masalahnya, Subuh melanjutkan, separuh penderita tidak menyadari tubuhnya terjangkit diabetes. Di Indonesia, angka kesadaran penyakit ini lebih rendah. Sebanyak 70 persen penderita tak tahu bahwa tubuhnya menderita kencing manis.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Em Yunir, ketidaksadaran ini terjadi karena kebanyakan orang enggan memeriksakan dirinya lewat tes gula darah di dokter. Kebanyakan orang sering mengesampingkan gejala yang dirasakan oleh tubuh, seperti sering kencing di malam hari, kerap merasakan haus, lapar, dan lemas. Mereka menganggap tanda-tanda ini tak serius dan lebih memilih menunda pemeriksaan karena takut dokter akan memberikan diagnosis yang mengerikan. "Mereka pura-pura sehat, seperti tak terjadi apa-apa."

Para penderita ini baru datang ke dokter setelah kondisinya benar-benar sakit. Saat itu, kebanyakan pasien sudah menderita komplikasi. Padahal, semakin cepat terdeteksi, pencegahan terhadap komplikasi ini sebenarnya akan semakin dini dan semakin baik.

Jika sudah terserang diabetes, penderita mesti bersiap terserang penyakit komplikasi—beberapa di antaranya menyebabkan kematian. Misalnya, serangan jantung dan stroke akibat gumpalan darah di area jantung serta otak, penyakit ginjal, kerusakan jaringan saraf, dan diabetic retinopathy yang bisa menyebabkan kebutaan.

Pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk mencegah terjadinya komplikasi. Semakin dini penyakit diketahui, pencegahan terhadap komplikasi juga semakin baik.

Cara Mencegah Kencing Manis

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum terjadi komplikasi, lebih baik menghindari faktor risiko yang bisa mendatangkan diabetes. Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Pertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe dua.

2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga. Risiko terkena diabetes meningkat jika ada riwayat penderita penyakit yang sama di keluarga.

3. Aktif secara fisik. Olahraga teratur bisa mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah.

4. Diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan. Terutama untuk usia di atas 45 tahun. Pada kelompok faktor risiko tinggi, pemeriksaan harus dimulai pada usia lebih dini.

6. Pantau tekanan darah secara teratur. Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.

7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.


Kamis, 19 April 2018

Benarkah Separuh Penduduk Arab Saudi Bakal Terkena Diabetes ?



Separuh penduduk Kerajaan Arab Saudi bakal mengidap penyakit diabetes atau kencing manis pada 2030 jika tidak dilakukan pencegahan memadai. Keterangan tersebut disampaikan berdasarkan data statistik International Diabetes Federation.

Sekretaris Jenderal Diabetes and Endocrine Glands Association Kamel Salama mengatakan,  Saudi menempati posisi pertama dalam prevalensi diabetes di kawasan Timur Tengah. Penduduk negeri ini sekitar 24 persen mengidap penyakit diabetes.

Menurut data statistik, secara global negeri ini menempati posisi ketujuh dalam prevalensi diabetes. "Dari 100 anak di Saudi, 31 di antaranya terkena diabestes tipe I. Mereka berusia 10-14 tahun," kata Salama, Jumat, 3 April 2015.

Data statistik International Diabetes Federation mengungkapkan bahwa untuk urusan kegemukan, secara global Saudi menempati peringkat kelima dan posisi ketiga di antara negara-negara Teluk.


"36 persen penduduk Saudi mengalami kegemukan, terdiri dari 44 persen perempuan dan 26 persen kaum pria," kata Salama.

International Diabetes Federation juga menjelaskan bahwa 18 persen atau sekitar tiga juta anak di Saudi mengalami masalah kegemukan, yang 50 persen di antaranya terkena diabetes. Hasil survei lembaga ini pada 2012 menunjukkan 7,5 juta warga Saudi mengalami kegemukan karena aktivitas fisiknya kurang. Mereka terdiri dari 33 persen kaum pria dan 50 persen lainnya wanita.

Salama menjelaskan, biaya pengobatan pasien mencapai US$ 1.333 atau sekitar Rp 17 juta per orang per tahun. Pada 2014 lalu, jelas Salama, Saudi menyediakan anggaran kesehatan sebanyak Rp 3.000 triliun-- 1,5 kali lipat dari APBN Indonesia yang mencapai Rp 2.000 triliun.

"Dari anggaran kesehatan sebesar Rp 376 triliun, 10 persen digunakan untuk pengobatan diabetes," kata Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Salama mengatakan, proyek nasional melawan diabetes dan kegemukan yang akan dipresentasikan kepada Tawfik bin Ahmed Khoja, General Manager di Kementerian Kesehatan Dewan GCC, yang seharusnya diadopsi dan didukung oleh lembaga pemerintah untuk mengurangi prevalansi diabetes.


Rabu, 18 April 2018

Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Nasi, Fakta atau Mitos?

Diabetes atau Kencing Manis merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Menurut data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017, Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes sebesar 10,3 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-6 di dunia.


Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 90 persen dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe tersebut disebabkan oleh pola diet tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik yang menyebabkan obesitas.

Pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya diabetes. Dengan banyaknya mitos diabetes yang beredar di masyarakat, coba Anda simak fakta di balik mitos-mitos menurut Kemenkes RI berikut ini.


1. Penyandang diabetes tidak bisa makan jenis makanan yang mengandung Starch 
Contoh makanan yang mengandung starch adalah pasta, roti, kentang, dan mie. Starch merupakan bahan berjenis tepung yang berfungsi mengawetkan makanan secara alami. Faktanya, penderita diabetes boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung starch, namun dengan porsi kecil. Penderita diabetes juga dapat mengkonsumsi makanan berkarbohidrat lainnya. Hanya saja, penderita harus mengenali kadar karbohidrat dalam makanan dan menyesuaikan dengan porsi yang dianjurkan..

2. Penyandang diabetes tidak boleh makan nasi
Penderita diabetes biasanya disarankan untuk menjauhi nasi dan menggantinya dengan gandum. Namun, mitos tersebut ternyata salah. Nasi maupun gandum mengandung kadar karbohidrat dan indeks glikemi yang sama. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.

3. Makanan ‘ramah diabetes’ dan ‘bebas gula’ baik untuk kesehatan
Anda tetap harus melihat label makanan dalam kemasan. Sebab, tidak semua makanan bebas gula benar-benar terbebas dari gula. Biasanya, makanan bebas gula masih mengandung jumlah kalori, gula, dan karbohidrat.

4. Penyandang diabetes tidak bisa mendonorkan darah
Penyakit diabetes tidak selalu menghambat niat mulia Anda untuk mendonorkan darah. Para penderita diabetes masih dapat menjadi pendonor darah selama kadar gula darahnya terkendali.

5. Penderita diabetes harus melakukan diet khusus
Diet makanan tidak hanya berlaku bagi penderita Diabetes , tetapi juga semua orang. Sebaiknya, Anda rutin mengkonsumsi biji-bijian, sayur, dan buah. Kemudian, hindari konsumsi lemak trans serta batasi lemak larut dan karbohidrat olahan, terutama gula.

Senin, 16 April 2018

Ternyata 80 Persen Diabetes Tipe 2 Bisa DIcegah, Kenali 6 Faktor Risikonya


Diabetes kerap menjadi masalah yang mengkhawatirkan di Indonesia. Penyakit ini berkaitan erat dengan pola gaya hidup sehat, mulai dari makanan hingga aktivitas fisik. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa. Dan 90 persen di antaranya merupakan diabetes tipe 2.

Saat seseorang mengidap diabetes tipe 2, pankreas tidak menghasilkan insulin yang memadai dan tubuh pun tidak mampu memanfaatkan insulin tersebut.

Bisakah diabetes tipe 2 dicegah? Lebih dari 80 persen diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda dengan cara menerapkan gaya hidup sehat dan teratur. Seperti disebutkan dalam rilis tentang diabetes dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap diabetes tipe 2.


1. Riwayat keluarga
Risiko diabetes akan meningkat jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang memiliki penyakit diabetes tipe 2.


2. Usia
Risiko penyakit ini terus meningkat seiring dengan pertambahan usia, terutama setelah usia 40 tahun. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh penurunan intensitas aktivitas yang menyebabkan hilangnya massa otot dan meningkatnya berat badan.


3. Kegemukan atau obesitas
Faktor ini merupakan penyebab utama terhadap diabetes tipe 2. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki seseorang, semakin tinggi kemungkinan terjadinya resistensi insulin.


4. Kurang beraktivitas
Aktivitas fisik dapat membantu Anda mengendalikan berat badan, glukosa, dan sensitivitas sel terhadap insulin. Jika Anda tidak banyak bergerak, risiko diabetes tipe 2 pun semakin tinggi.


5. Diabetes gestational
Perempuan yang mengalami diabetes saat hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2. Begitu juga dengan bayinya jika dilahirkan dengan berat lebih dari 4 kilogram. Bayinya akan berisiko mengidap penyakit diabetes tipe 2 kedepannya.


6. Tekanan darah tinggi
Memiliki tekanan darah tinggi atau lipid yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Untuk sembuhkan diabetes segera konsumsi obat herbal diabetes dari CV De Nature Indonesia yang bisa anda pesan di website ini.

obat diabetes de nature


26 Juta Rakyat Amerika Serikat Menderita Kencing Manis



Meskipun Indonesia oleh Lembaga Kesehatan PBB (WHO) dimasukkan dalam urutan ke-4 terbesar di dunia sebagai negeri penderita kencing manis (diabetes melitus) dengan jumlah 17 juta orang, namun penderita penyakit ini di Amerika Serikat jauh lebih tinggi.
Kantor kementerian kesehatan Amerika Serikat memperkirakan jumlah penderita diabet di negerinya mencapai 26 juta. Itu artinya, jelas Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit, satu di antara 12 warga Amerika Serikat menderita diabetes, sebuah penyakit yang ditimbulkan oleh masalah proses gula darah dalam tubuh.

Angka tersebut naik sembilan persen dari 2008 yakni 23,6 juta orang. Pejabat kesehatan yakin meningkatnya penyakit diabetes ini disebabkan oleh dua hal, kegemukan dan usia harapan hidup meningkat.

Urutan penderita penyakit kencing manis tertinggi masih dipegang India, Cina, dan Amerika Serikat. Penderita penyakit ini di Indonesia, disebabkan karena gaya hidup masyarakat yang kurang memperhatikan gaya hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan berolahraga cukup.

Kencing manis merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin dan transporter glukosa.


Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh kencing manis antara lain, kelainan mikondria, distrofi miotonis, penyakit parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, dan sindrom Wolfram.

Gejala umum penderita kencing manis, yaitu sering buang air, selalu merasa haus dan lapar, penurunan berat badan. Di samping itu, bagi penderita kencing manis tergolong berat, maka dia bakal mengalami gangguan penglihatan bahkan bisa mengalami kebutaan, gagal ginjal, serta gangguan kardiovaskular.


Minggu, 15 April 2018

Mengejutkan, Dua dari Lima Perempuan Usia Produktif Kena Diabetes



Penyakit diabetes atau kencing manis tidak hanya diderita oleh kelompok usia tua, namun sudah bergeser ke kelompok usia muda dan produktif. Akibat pergeseran ini, semakin banyak wanita di usia reproduktif mengidap diabetes. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga saat ini 2 dari 5 wanita usia reproduktif menderita diabetes dengan jumlah mencapai lebih dari 60 juta wanita di seluruh Indonesia.

Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, terdapat diabetes jenis lain yang mempengaruhi perempuan pada masa kehamilan, yakni diabetes gestasional. Riset International Diabetes Federation menunjukkan 90 persen kasus diabetes pada ibu hamil merupakan kasus diabetes gestasional.

Diabetes melitus gestasional adalah diabetes yang terjadi pada saat kehamilan akibat gangguan toleransi karbohidrat yang mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Diabetes gestasional hanya terjadi pada masa kehamilan, bersifat sementara dan pertama kali diketahui saat hamil.


Namun lebih dari 50 persen wanita hamil dengan diabetes gestasional rentan menderita diabetes tipe 2. Fase perkembangan diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 umumnya 5 sampai 10 tahun setelah melahirkan. Tidak hanya ibu, bayi dari ibu dengan diabetes gestasional juga berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kelebihan berat badan dan obesitas saat menginjak usia anak-anak dan remaja.

Diabetes gestasional terbilang berbahaya karena menjadi penyebab utama kasus kematian ibu dan bayi serta menimbulkan komplikasi serius pada proses persalinan. Ibu hamil yang mengidap diabetes gestasional juga cenderung melahirkan bayi dengan berat badan berlebih, melahirkan bayi prematur, atau cacat fisik.

Data jurnal kesehatan Lancet 2011 menunjukkan sebanyak 3 juta bayi baru lahir meninggal tiap tahun akibat diabetes gestasional. Kehamilan yang disertai diabetes gestasional juga berisiko menyebabkan kematian ibu hingga 4 kali lipat.

Dokter spesialis penyakit dalam Farid Kurniawan mengatakan, 90 persen ibu dengan diabetes gestasional tidak menyadari gejala yang disebabkan penyakit tak menular ini. Diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya diabetes gestasional.

Diabetes gestasional biasanya didiagnosis pada trimester ke-2 atau ke-3. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan pada kehamilan namun juga setelah persalinan untuk mengetahui potensi diabetes melitus atau kencing manis. Pengecekan dilakukan setidaknya 6 sampai 12 minggu setelah kelahiran.

Berikut ini penyabab ibu hamil mengalami diabetes gestasional:
1. Usia saat hamil yang lebih tua, di atas 25 tahun
2. Kegemukan atau obesitas
3. Kenaikan berat badan yang berlebih pada saat hamil. Peningkatan berat badan pada ibu hamil idealnya 7 sampai 18 kilogram.

4. Keluarga memiliki riwayat diabetes melitus
5. Ibu punya riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
6. Ibu dengan riwayat stillbirth atau kematian bayi dalam kandungan

7. Ibu memiliki riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital atau bawaan
8. Kadar gula berlebih dalam urine saat hamil
9. Ibu pernah melahirkan bayi besar, yakni bayi dengan berat badan lahir di atas 4000 gram.


Ngeri, Inilah Penyakit Pembunuh Nomor 3 di Indonesia


Diabetes atau Kencing manis adalah penyakit metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Diabetes terbagi menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes tipe1 disebabkan tubuh berhenti memproduksi insulin karena kerusakan sel pankreas. Kasus ini biasanya ditemukan pada anak-anak. Sementara itu diabetes tipe 2 terjadi akibat pankreas menghasilkan jumlah insulin yang tidak memadai.

Diabetes tipe 2 merupakan bentuk lebih umum dari diabetes atau kencing manis, yaitu sekitar 90 persen kasus. Kasus ini biasanya terjadi pada orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir juga ditemukan pada anak-anak. 2.

Data Sample Registration Survey (SRS) 2014 menunjukkan diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia dengan 6,7 persen setelah stroke (21,1 persen), dan penyakit jantung koroner (12,9 persen). Pada 2015, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diestimasikan sebanyak 10 juta jiwa.

Angka ini menempati peringkat ketujuh di dunia setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan Meksiko. Data ini diperkuat dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2010, dan 2013 yang menyebutkan prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia cenderung meningkat, yaitu 5,7 persen (2007) menjadi 6,9 persen (2013).

Setidaknya 415 juta orang dewasa di dunia menderita diabetes pada 2015, dimana sebagian besar kasus merupakan diabetes tipe II. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga 642 juta atau sekitar 1 dari 10 orang dewasa mengidap diabetes pada 2040.

Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir kejadian diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan erat dengan anak-anak yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Umumnya diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja disebabkan oleh pola diet tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Hal ini didukung dengan kemajuan teknologi serta tersedianya berbagai fasilitas yang menjadikan anak malas bergerak.

Satu dari dua orang hidup dengan diabetes tipe 2 untuk waktu yang cukup lama dan sama sekali tidak menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu. Kencing Manis atau Diabetes tipe 2 memiliki gejala yang begitu ringan, sehingga terabaikan oleh penderita, namun diam-diam merusak fungsi berbagai organ tubuh.

Pada saat penyakit ini terdiagnosis, berbagai komplikasi serius kemungkinan sudah timbul seperti penyakit kardiovaskular, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh bagian lainnya.


Sabtu, 14 April 2018

Stres Bisa Sebabkan Diabetes. Simak Penjelasan Dokter



Stres, termasuk yang disebabkan faktor lingkungan dan tempat tinggal yang tidak sehat, bisa menjadi salah satu pemicu diabetes. Praktisi kesehatan dr. Sonia Wibisono mengatakan saat seseorang stres, kelenjar pituitari di dalam otak menurunkan produksi hormon serotonin.

"Serotonin adalah hormon yang teramat kompleks dengan banyak tugas, misalnya mengatur mood, mempengaruhi kelenjar pankreas mengeluarkan insulin, dan lain-lain," kata Sonia.

"Saat stres, produksi serotonin berkurang, maka kemampuannya untuk meningkatkan produksi insulin berkurang, akibatnya hormon insulin pun minim," lanjutnya dalam bincang-bincang dan seminar kesehatan "Menghindari Diabetes dengan Hidup Bebas Stres", Senin, 29Januari 2018.

Lebih jauh, Sonia menyebutkan insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk mengatur atau menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan cara membantu glukosa masuk dalam sel yang membutuhkan glukosa untuk hidup.

"Sederhananya, insulin membuat kadar gula darah seseorang stabil. Saat kita stres, hormon serotonin diproduksi dalam jumlah sedikit, insulin otomatis berkurang dan ini mengurangi kemampuannya menetralisir gula darah. Karena darah kekurangan pasokan insulin, glukosa darah akan tetap berada pada aliran darah tanpa bisa memasuki dinding sel, maka terjadilah kenaikan gula darah," jelasnya.

Menurutnya, agar tidak stres caranya selalu berpikir positif dan ikhlas, serta melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat gembira, seperti olahraga, mengerjakan hobi, bergaul dengan teman, serta melakukan aktivitas yang dekat dengan alam.

Sebuah penelitian yang dilakukan Geisinger Health System di Danville, Pennsylvania, Amerika Serikat, menyatakan lingkungan memiliki dampak besar terhadap para penderita diabetes. Survei yang melibatkan 15.308 responden pasien diabetes menyebutkan,mereka yang tinggal di lingkungan tak sehat memicu perkembangan diabetes menjadi lebih buruk. Hasil survei yang dipublikasikan awal tahun ini untuk meneliti sejauh mana dampak tempat tinggal terhadap penyakit yang diderita.

Tepung Kelapa Campur Nasi, Alternatif Makanan Penderita Diabetes

Tepung kelapa baik untuk diabetes


Buat penderita diabetes, konsumsi nasi putih terpaksa dibatasi karena dalam nasi putih terdapat kandungan gula yang cukup tinggi, yaitu indeks glikemik sebesar 89.

Kelapa bisa menjadi salah satu alternatif untuk mencegah dan mengatasi penyakit diabetes karena buah ini mengandung serat hampir 20 persen. Serat pada kelapa berguna untuk menghambat penyerapan glukosa sehingga menjadikan indeks glikemik rendah dan kadar gula menurun.

Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan Institut Pertanian Bogor, Dr. Didah Nur Faridah, mengatakan tepung yang telah melalui penyaringan, lemaknya yang tidak dibutuhkan tubuh, telah disaring dan sari kelapa tersebut digunakan untuk campuran pada beras. Cara membuatnya dengan mencampur beras putih dengan tepung kelapa dan kemudian dimasak.

“Takarannya yaitu 25 persen tepung kelapa. Jadi dibuat menjadi empat berbanding satu,” kata Didah.

Jadi, jika memasak empat gelas beras maka campuran tepung kelapanya sebanyak satu gelas. Kemudian beri air hingga beras dan tepung terendam, selanjutnya masak seperti memasak nasi biasaya. Menurut Dr. Didah, dengan menambahkan tepung kelapa nasi menjadi lebih gurih dan bertekstur.

"Menambahkan tepung kelapa ke dalam nasi putih membuat nasi terasa lebih enak dimakan, jadi mengobati diabetes dengan cara yang menyenangkan," ungkapnya.

Menambahkan tepung kelapa dapat menurunkan indeks glikemik nasi yang awalnya 89 menjadi 49. Angka ini sudah masuk dalam kategori rendah. Selain menggunakan tepung kelapa sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan, penderita diabetes disarankan untuk mengkonsumsi banyak sayur, buah, kemudian berolahraga dan tidak merokok.

Penting! Pola Makan yang Dianjurkan Penderita Diabetes Gestasional



Diabetes Gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan. Diabetes muncul karena kelebihan kadar gula darah pada ibu hamil yang disebabkan oleh hormon yang diproduksi plasenta.

Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan beberapa masalah bagi ibu maupun janin, mulai dari kelahiran prematur, risiko kelahiran caesar, hingga bayi yang akan dilahirkan besar dengan berat badan di atas 4 kilogram. Selain itu, ibu yang pernah menderita diabetes gestasional berpotensi untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari jika tidak diatasi dengan benar.

Seringkali penderita tidak menyadari gejala yang disebabkan oleh diabetes ini. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mencegah ataupun mengetahui diabetes gestasional sejak dini

Langkah pertama dalam perawatan diabetes gestasional adalah mengubah pola makan untuk menstabilkan tingkat gula darah dalam skala normal. Kebanyakan ibu hamil dengan diabetes gestasional yang dapat menjaga kadar gula darahnya selama kehamilan melahirkan bayi yang sehat tanpa adanya masalah.


Salah satu cara untuk menjaga tingkat gula darah dalam skala normal adalah dengan memantau asupan karbohidrat dalam makanan. Karbohidrat merupakan nutrisi yang menjadi sumber glukosa atau gula dalam darah. Gula dalam darah penting sebagai sumber energi ibu dan nutrisi bagi janin. Namun, penting untuk menjaga kadar gula dalam darah agar tetap dalam batas normal untuk menghindari diabetes.

Berikut rekomendasi pola makan untuk menjaga tingkat gula darah yang aman, seperti yang dikutip dari UCSF Medical Center.

1. Atur pola makan sehari-hari
Atur waktu makan tiga kali sehari dengan dua atau tiga kali makanan ringan setiap hari. Terlalu banyak makan dalam satu waktu dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Sangat penting bagi ibu hamil untuk tidak melewati waktu makan karena selama kehamilan ibu tidak hanya memberikan asupan gizi untuk dirinya sendiri namun juga kepada bayi dalam kandungan. 

2. Jaga porsi makanan berbahan dasar tepung
Makanan berbahan dasar tepung dapat dengan mudah diubah menjadi glukosa sehingga ibu dengan diabetes gestasional tidak bisa mengkonsumsinya secara berlebihan. Tapi bukan berarti kita tidak boleh sama sekali mengkonsumsi makanan berbahan dasar tepung.

3. Minum satu gelas susu dalam satu waktu
Susu merupakan minuman yang sehat dan tinggi kalsium. Di sisi lain, susu merupakan bentuk cair dari karbohidrat dan minum terlalu banyak susu dalam satu waktu dapat meningkatkan kadar gula darah.

4. Batasi porsi buah-buahan
Buah-buahan adalah makanan yang sehat namun tinggi kadar gula alami. Sebaiknya batasi makan satu porsi buah dalam satu waktu. Satu porsi buah adalah satu potongan buah yang sangat kecil, setengah dari sepotong buah besar, atau sekitar satu setengah cangkir campuran buah. Hindari makan buah-buahan dalam kaleng.

5. Sarapan 
Gula darah bisa sulit dikendalikan di pagi hari karena fluktuasi kadar hormon normal. Oleh karena itu hindari sarapan dengan sereal, buah, dan susu yang kemungkinan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Sebaiknya sarapan dengan makanan yang tinggi protein.

6. Simpan catatan makanan
Pastikan untuk mencatat semua makanan dan jumlah yang kita makan setiap hari. Hal ini dapat membantu kita memantau asupan karbohidrat. Jika perlu, gunakan gelas ukur untuk akurasi lebih

Waspadalah, Wanita Obesitas Berisiko Tinggi Alami Diabetes Gestasional



Kehamilan merupakan masa yang dinantikan setiap pasangan namun juga menjadi tantangan sendiri bagi ibu. Pada masa ini ibu mengalami perubahan hormon yang menyebabkan beberapa masalah mulai dari perubahan kondisi kulit, mual, hingga ancaman diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan. Diabetes ini disebabkan oleh kelebihan kadar gula darah pada ibu yang disebabkan oleh hormon yang diproduksi plasenta.

Seringkali wanita hamil tidak menyadari gejala diabetes gestasional hingga adanya pemeriksaan. Gejala diabetes ini termasuk kadar gula dalam urine, rasa haus yang tidak biasa, sering kencing, letih, mual, sering infeksi pada daerah kewanitaan, kandung kemih dan kulit, serta penglihatan yang mulai kabur.

Jika tak diatasi dengan baik, diabetes gestasional dapat menyebabkan kelahiran bayi besar dengan berat badan lebih dari 4 kilogram, kelahiran prematur, meningkatkan risiko operasi caesar, hingga adanya sedikit peningkatan risiko kematian janin dan bayi baru lahir.

Setiap ibu hamil dapat berisiko mengidap diabetes gestasional, namun beberapa wanita yang berisiko tinggi mengidap penyakit tidak menular ini yakni:

1. Wanita dengan obesitas

2. Memiliki riwayat diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya

3. Sebelumnya melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram

4. Memiliki orang tua atau saudara dengan diabetes tipe 2

5. Memiliki riwayat sindorm ovarium polikistik

6. Memiliki riwayat pradiabetes, kondisi gula darah sedikit tinggi yang kemungkinan menjadi cikal bakal diabetes tipe 2

Selain itu, ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional kemungkinan dapat terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Penelitian menujukkan lebih dari 50 persen wanita yang pernah mengalami diabetes ini akan terkena diabetes tipe 2 dalam rentang waktu 5 sampai 10 tahun setelah melahirkan.

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk menghindari risiko dan mengetahui diabetes gestasional sejak dini. Selain itu, diabetes tipe ini dapat dikontrol dengan menjaga pola makan yang sehat dan cukup nutrisi, rutin berolahraga, dan jika perlu mendapatkan pengobatan. Mengontrol kadar gula dalam darah dapat mencegah kesulitan pada proses melahirkan dan menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Jumat, 13 April 2018

Pengidap Diabetes, Waspadai Komplikasi dan Sirosis Hati

Komplikasi diabetes dan sirosis hati


Musisi Yockie Suryo Prayogo tutup usia 5 Februari 2018 dalam usia 63 tahun. Penyebabnya diabetes dan komplikasi yang dideritanya, salah satunya adalah sirosis hati. Kerusakan pada hati ini umumnya terjadi pada pasien hepatitis.

Namun, pasien diabetes juga berisiko mengalami sirosis hati. Bagaimana perjalanan diabetes hingga berkembang menjadi sirosis hati? Mungkinkah komplikasi penyakit hati ini dicegah?

Perjalanan sirosis hati akibat hepatitis B dan C maupun diabetes atau kencing manis hampir sama. Bedanya, pada hepatitis, sirosis disebabkan virus hepatitis yang menimbulkan peradangan hati. Jika hepatitis tak diobati, peradangan ini akan menjadi kronis atau disebut penyakit hati kronis yang kemudian bisa berkembang menjadi sirosis hati dan berujung pada kanker hati.

Sedangkan pada diabetes, kadar gula yang tidak stabil memicu peradangan hati. Peradangan ini mendorong munculnya lemak di hati non alkohol (NAFLD). Disebut demikian karena alkohol rentan menyebabkan penimbunan lemak di hati. Setelahnya, NAFLD berpotensi berkembang menjadi penyakit hati kronis.

"Sampai tahap ini perjalanan penyakitnya sama dengan sirosis akibat hepatitis. Peradangan kronis ini akan memicu sirosis hati dan akhirnya kanker hati," ucap dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr Em Yunir SpPD. KEMD.

Fase  perlemakan hati non alkohol (NAFLD) umumnya terjadi pada diabetes tipe 2 karena pada jenis diabetes ini terjadi resistensi insulin yang mungkin pula berdampak pada organ hati. Akibatnya, timbul peradangan hati yang akan mendorong akumulasi lemak di dalam hati.

"Lemak ini merusak dan menduduki tempat-tempat sel hati. Akhirnya, hati lama-lama terdesak dan tidak kebagian tempat," papar Em Yunir.

Dokter dari divisi Metabolik Endokrin, departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI / RSCM ini juga menerangkan, sekitar 30-40 persen pasien diabetes alami NAFLD.

Sayangnya, banyak pasien tidak menyadari kondisi tersebut. Pasalnya, NAFLD tidak punya gejala yang khas. Gejala NAFLD mirip dengan penyakit maag yang disertai dengan keluhan begah dan sendawa.

"Kalau yang ringan, dikasih obat maag bisa sembuh. Maka (NAFLD) kerap dianggap penyakit maag biasa," jelasnya.

Gejala NAFLD juga sulit dikenali karena dalam beberapa kasus, gejalanya tertutup gejala komplikasi diabetes lain seperti jantung dan stroke. Meski berbahaya, dokter spesialis penyakit dalam, Em Yunir mengingatkan bahwa perkembangan diabates menjadi sirosis hati terjadi dalam hitungan tahun.